Menghadapi ancaman komplikasi yang mengintai kesehatan dan keuangan keluarga, banyak orang memilih obat kimia. Obat memang dapat menurunkan angka tekanan darah, tetapi apakah cukup untuk memberikan dampak menyeluruh terhadap kesehatan pembuluh darah dan faktor-faktor akar penyebab lainnya?
Belum lagi, kekhawatiran terhadap efek samping dan keharusan mengikuti aturan minum obat secara ketat membuat perjalanan ini semakin tidak tenang. Statistik dari Institut Jantung Indonesia (2022) menunjukkan bahwa 67% pasien hipertensi khawatir terhadap efek samping jangka panjang dari obat, dan 42% mengaku pernah menghentikan penggunaan obat tanpa anjuran dokter setidaknya satu kali – tindakan yang meningkatkan risiko komplikasi hingga 89%.
APA SOLUSI MENYELURUH YANG SEBENARNYA UNTUK PENDERITA HIPERTENSI ?
Metode pengendalian tekanan darah yang efektif, aman untuk jangka panjang, tanpa menimbulkan ketergantungan atau efek samping yang berbahaya.
Penelitian dari Asosiasi Kardiologi Internasional (2023) menunjukkan bahwa: Setiap tahun mengendalikan tekanan darah sejak dini dapat mengurangi risiko stroke hingga 48%, menurunkan risiko gagal jantung sebesar 38%, dan menurunkan risiko gagal ginjal kronis sebesar 26%. Namun, metode pengendalian yang digunakanlah yang menjadi faktor paling penting.
Bahkan saat sudah berusaha mengubah gaya hidup, banyak orang masih merasa risiko komplikasi belum benar-benar teratasi karena metode yang ada saat ini mungkin kurang memberikan dampak secara menyeluruh. Para ahli kesehatan menegaskan: 3 dari 4 penderita hipertensi tidak akan mencapai kontrol tekanan darah yang optimal jika hanya mengandalkan satu metode saja. Solusi menyeluruh dapat menurunkan risiko komplikasi hingga 73%, dibandingkan hanya 41% jika hanya menggunakan obat-obatan saja.